Animasi

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 16 Mei 2019

Puisi

Motivator Sejati

Sang sahabat utusan Tuhan
Ajakan dan nasihat yang kau beri
Jadikannya sosok yang berarti
Guna dewasaku di masa depan
Motivator sejati…
Kau beri penataran ciptakan solusi
dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran
jadikan diri ini seputih melati
Semangat motivasi yang tak pernah berhenti
Dari pengalaman yang kau beri
Ikhlas dan tulus arahanmu
Tuk raih tujuan hidupku
Motivator sejati…
Janganlah kau pergi
Dari kehidupanku ini
Tinggalkan ku sendiri
Urai muslihat berduri
Dalam sepinya ide yang kumiliki.

Puisi

Sahabat…
Waktu telah bergulir
Tali persahabatan telah kita rajut
Bersama kita semaikan bunga-bunga di hati
Dalam hasrat ini,dan dalam angan ini
dan dalam asa mimpi ini
Hanya satu kuingin, hati kita sama
Di dalam satu kalimat, bahwa aku dan kamu
“Tak lekang oleh waktu”
(By: Catur Setianingsih)

Puisi

Tak Lekang oleh Waktu

Diawali dari perkenalan
Tersusun menjadi keakraban
Mengisi hari-hari penuh makna
Terjalin persahabatan antara kita
Hari-hari kian berlalu
Walaupun aku dan kamu hanya sebatas waktu
Kita telah ukir sebuah persahabatan
Melangkah dalam satu rasa, suka maupun duka
Telah berlembar-lembar cerita kita torehkan
Berbaur dalam persahabatan yang indah
Kamu begitu mengerti apa mau dan maksudku
Sahabat… kaulah teman dalam hidupku
Tak pernah membenci menyakiti
Tak pernah pula berhenti memberi motivasi

Puisi

Sahabat Itu…

Selalu hadir dalam kehidupan kita
Baik itu senang atau susah
Tak perlu berkata ia pasti mendengar
Semua cerita akan tercampur dengan bumbu kisahnya
Menegur kala kita salah mengambil langkah
Menyokong kala kita mengangkat satu keputusan
Bertanggung jawab walau tak ikut menyebabkan
Meniupkan hawa kedamaian kala kita terbalut dalam emosi
Dan,
Selalu seperti itu hingga takdir memisahkan.
(By: Psycho)

Puisi

iada Lupakan Ia

Siapa tak kenal pendamping setia
Selalu ada untuk kita, saat suka atau duka
Siapa tak tahu perbuatan haru
Seorang penyeru ,dengan isi hati yang syahdu
Siapa tak senang melihat semua riang
Bahagia selalu ,meski saat saat tertentu
Duka bisa datang beribu.
Sahabat…
Itulah dia pendamping setiaku
Seseorang yang menjaga harkat martabat
Teman akrab sepanjang masa
Sahabatlah dermawan dermawan tanpa uang.
Tanpa ragu tanpa paksaan
Kau datang, masuk kedalam perasaan
Kau sirami hatiku yang layu
Jadikan diri ini segar kembali.

Puisi

Sahabat

Sahabat…
Yah sahabat…
Kau adalah sosok yang kucari
Meski kau tak peduli akan hatiku
Meski kau tak pernah melihat deritaku
Meski kau tak tahu akan keterpurukanku
Namun kau adalah sahabat
Yang selalu melukiskan senyum di hatiku
Menggoreskan seribu asa dibenakku
Kau adalah sahabat
Yang slalu menolongku saat aku terjatuh
Menorehkan sejuta inspirasi dalam ilusiku
Kau adalah sahabat
Meski wajah tak pernah bertatap
Meski tangan tak pernah bejabat
Kaulah yang terbaik dalam hidupku.

Puisi

Bintang untuk Sahabat

Malam nan suci dan sepi,
Menarikku untuk keluar dari rumah.
Kupandangi Langit malam.
Ternyata bertaburkan Bintang yang tak terhitung jumlahnya.
Andaikan ku seorang bidadari,
Kan kubawa diriku dan sahabatku untuk menari di atas sana.
Kuraih sebuah bintang terindah,
dan kupersembahkan untuk sahabatku yang selalu menemaniku.
(By: Siti Halimah)

Puisi

Teruntuk Sahabat

Layaknya lilin di tengah gulita
menyiramkan cahaya dalam kegelapan
Seperti mentari di pagi buta
menghantarkan sinar kehangatan, mengusir kebekuan
Bagaikan bintang yang mewarnai malam
yang tak membiarkan rembulan mengangkasa tanpa teman
membawa keceriaan dan kesetiaan
Bersamamu…
Melalui hari-hari yang penuh liku
Bergenggaman erat menepis gundah dan nestapa
Berbagi kisah…
Tentang cita-cita namun bukanlah angan belaka
Tentang cinta yang membuncah namun tertahan di dalam jiwa
Tentang harapan yang hendak digapai di masa datang
Tentang kegagalan yang hampir meremukkan keyakinan

Puisi

Rindu Sahabat

Di kala malam datang
Di saat itulah aku selalu merindukanmu
Kamu yang dulu selalu bersamaku
Kini kau telah jauh di negeri orang
Kita terpisahkan oleh jarak yang begitu jauh.
Andai kau tau
Aku di sini selalu merindumu
Aku rindu pada sosok dirimu yang begitu ceria
Entah gimana keadaanmu sekarang.
Hanya potret gambarmu yang bisa menepis rindu ini
Kau adalah sahabat terbaikku
Jangan lupakan aku
Walau raga kita jauh, tetapi kita tetap satu tujuan.
(By: Verrenika Asmarantaka)

Puisi

Puisi tentang sahabat

Puisi tentang sahabat
instagram.com/wanaslisa
Bercerita tentang sahabat, kita kadang sedih, haru dan meneteskan air mata. Apalagi jika dia dan kita sudah berpisah jarak. Mengingatnya adalah sebuah kepastian. Kamu tidak akan bisa lupa dengan orang yang pernah berbagi suka duka, tawa bahagia denganmu.
Di bawah ini adalah beberapa puisi tentang sahabat, yang akan selalu mengingatkanmu pada sosok baik, yang kamu percaya dan sering menjadi tempat kamu labuhkan kisah bahagia maupun sedihmu.

puisi

PUISI SAHABAT 2 BAIT

Puisi Sahabat
Puisi Sahabat
Sahabat adalah tempatku berteduh
Kala gerimis bahkan hujan mengguyur
Sahabat adalah tempatku berbagi
Tentang perjalanan hidup ini
Karena itu, bagaimana bisa orang tanpa sahabat
Tak mungkin seorang tanpa sahabat
Karena bagaimanapun, ia tak bisa memungkirinya
Arti sebuah persahabatan

puisi

PUISI SAHABAT KECIL

Puisi Sahabat
Puisi Sahabat
Teman,
Taukah kau sejak kapan kita melewati banyak momen bersama?
Berapa lama kita menjadi sahabat?
Benar, aku tak ingin tau itu
Pun tak ingin menghitungnya
Karena persahabatan kita selamanya
Karena kau selamanya di hidupku
Bersamamu, teman
Dukaku hancur menjadi bahagia
Airmataku hilang menjadi tawa
Kepenatanku pun sirna begitu saja
Diamku pecah menjadi ceria
Lalu ceria itu menjadi bahagia kita semua
Mari kita selalu menjaga persahabatan ini
Hingga nanti, nanti, dan nanti
Nanti, waktu yang tak terkira
Agar kita tak hanya berteman dan bersahabat
Kala senang saja
Agar persahabatan kita tak sampai pada masa kecil saja

Tas gunung



Tas




Puisi

GURUKU PAHLAWANKU 
Oleh Upee

Andai kata matahari tiada
Dunia akan beku dan bisu
pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia


Guru........
Engkau pahlawan yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Engkau membuat hidup kami berarti


Guru......
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau pahlawan 

Puisi

GURUKU 

Suci dan iklas pemberian mu
Dari kami buta menjadi tau
Suci dan ikhlas pengorbanan mu
tiada ternilai jasa baik mu

Engkau laksana lampu dalam kegelapan
Yang menerangi alam kalbuku
Engkau bagaikan angin
Yang selalu berbisik tentang kebaikan

Namamu selalu bergelora
Dalam hatiku
Jasa dan benih yang engkau tanam
Kini telah tumbuh bersemi

Terpujilah engkau wahai guruku pahlawan hidupk

Puisi

GURU 
Oleh Zaneta.N.A.J

Guru...
engkau membimbing ku setiap hari
setiap waktu dan setiap saat
hatimu sunguh mulia
enkau adalah orang tua ku yang ke2 dalam hidup ku
Setiap hari
kau curahkan ilmu
untuk bekalku nanti
engkau adalah patriot pahlawan bangsa
Terima kasih guruku
karna engkau lah aku menjadi pintar
engkau ku sebut
pahlawan tanpa tanda jasa 

Puisi

Dunia akan beku dan bisu 

pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia

Guru...
Engkau pahlawan yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Engkau membuat hidup kami berarti

Guru...
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau pahlawan ku 

Puisi

Terimakasih guru 

Kaulah pembimbingku
Kaulah pengajarku
Kaulah pendidikku
Guru..
Itulah julukan mu
Yang tak pernah bosan dalam
Mengajar dan membimbing ku
Guru..
Tampa dirimu aku akan hancur
Tampa dirimu aku akan sengsara
Tampa dirimu aku akan sesat
Guru ku..
Terimakasih
Atas Segala Jasa-jasa mu. 

Puisi

Pahlawan Tanpa Jasa 

Pahlawan tanpa tanda jasa
Adalah guru
Yang mendidik ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan tulus dan sabar
Denyumanmu memberikan semangat untuk kami
Menyonsong masa depan yang lebih baik
Setitik peluh mu
Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar
Untuk Murut-muritnya
Terimakasih Guru
Perjuangan mu sangat berarti bagiku
Tampamu ku takkan tahu tentang dunia ini
Akan selalu ku panjatkan Do'a untuk mu
Terimakasih Guru ku. 

Puisi

Andai kata matahari tiada 
Majulah Terus Siswa Indonesia 


Dengar, dengar, Dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapanku sandarkan
Hanya kepadamu Cita-cita di pertaruhkan
Tak ada Sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan harus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu Sekencangg-kencangnya
Lawanlah bebuatan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, engkau adalah harapan, Engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tangan mu
Harapan terpendam ada di pundak mu
Nasib bangsa mu yang menentukan 

Puisi

Doakan kami wahai guru 
kumpulan puisi guru karya: Rayhandi 

Guru doakan kami
Doakan agar kami sukses
Menjadi orang yang berguna
Menjadi orang yang membanggakan.

Doamu kami butuhkan guru
Untuk menggapai bintang di langit
Untuk mewujudkan sepotong harapan
Untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.

Guru doakan kami
Masa depan kami masih di ujung asa
Buram tiada warna hitam putih
Doakan kami guru.

Kami ingin menjadi orang sukses
Kami ingin membanggakan orang tua kami dan guru kami
Kami ingin berhasil
Kami ingin menjadi cerita yang selalu di kenang.

Karena itu doakan kami wahai guru
Sebutkanlah nama kami di setiap cerita malammu
Mohonlah pada tuhan semoga kami menjadi bintang terang di ufuk hitam.

Puisi

Terima Kasih Guru 
kumpulan puisi guru karya: Rayhandi 


Terima kasih guru
Berkatmu aku tau aksara
Berkatmu aku paham logika
Berkatmu aku mengerti bahasa.

Terima kasih guru
Jasamu sudah mencerdaskanku
Jasamu sudah membuatku paham khazanah
Jasamu sudah membuatku menjadi orang yang bukan bodoh.

Terima kasih guru
Karena keringatmu
Karena suaramu yang habis
Aku menjadi manusia.

Terima kasih guru
Kami tahu rasa lelahmu mendidik kami
Kami tahu betapa nakalnya kami
Karena itulah maafkanlah kami guru.

Terima kasih guru
Guru terima kasih untuk jasamu
Terima kasih untuk semua yang telah kau beri
Semoga tuhan membalas semua jasamu. 

Cerpen

Malas Sekolah
Minggu adalah hari libur yang membuat orang malas beraktivitas. Ada yang memilih berlibur tapi ada pula yang memilih tinggal di rumah melepas lelah setelah seminggu penuh dengan aktivitas. Begitu pula dengan Banu, dia memilih untuk bersantai di rumahnya. Sampai-sampai setelah hari Minggu Banu masih belum siap menghadapi aktivitas sekolah yang membosankan baginya.
“Nu, kamu tidak berangkat sekolah? Ini sudah siang lho. Nanti telat.” Tanya ibunya.
“Banu masih capek, Bu. Bolos sehari saja gak papa. Lagian gak ada PR dan tes kok. Santai saja, Bu.”
“ Ya jangan begitu. Kamu sekolah itu bayar. Menuntut ilmu tidak bisa disepelekan begitu saja Nu.” Jawab ibunya menyanggah.
“Sudahlah bu, Banu masih ngantuk mau tidur lagi.”
Melihat gelagat anaknya, ibunnya menjadi geram dan menyeret anaknya ke suatu tempat. Kemudian ibunnya mengajaknya ke panti asuhan yang dipenuhi berbagai anak dengan latar belakang yang berbeda.
“Nah, tuh, lihat mereka. Tak punya orang tua yang membiayai sekolah padahal mereka juga ingin sepertimu.” Jelas ibunnya memberi tahu anaknya melalui kaca dalam mobil.
Kemudian ibunya mengajaknya melihat anak-anak yang mengamen di jalanan. “Lihat anak itu, dia mengemis mencari uang. Untuk makan saja susah apa lagi sekolah.” Jelas ibunya lagi.
Kemudian Banu sadar dan akhirnya mau berangkat sekolah walau agak terlambat. Dia diantar ibunnya sampai ke sekolah. Di perjalanan dia melihat anak sekolah yang berjalan pincang,. Dalam hati dia berkata “Alangkah beruntungnya aku, masih punya fisik yang sempurna tapi malah malas sekolah. Sedangkan anak cacat saja bisa semangat seperti itu.”

Cerpen

Cowok Jutek
“Mira, tadi ada yang nanyain kamu lho, si Bagus anaknya bos minyak itu.” Sambung Ella pada mira agak genit. Mira hanya terdiam sambil membaca naskah lagu yang akan dia bawakan minggu depan dalam acara kampus.
“Ada apa denganmu? Kawan, sepertinya kau sedang galau.”
“Baca puisi ini. Kau paham apa maksudnya?” Sambil menyodorkan naskah lagu yang diambil dari pusi.
“Ini karya Bagas ya? Anak yang jutek dan pendiam itu? Kamu masih memikirkannya?”
Mira hanya mengangguk.
Tanpa di kata cinta tetaplah cinta,
Irismu yang begitu indah
Membuat hatiku selalu takjub
Hati mampu mematahkan segala logika yang ada
Kehadiranmu adalah cahaya bagi kegelapan
Memberi warna disaat hati ini abu-abu
Memberi nafas di lorong anggara
Yakinlah cinta itu ada
Tanpa kicaupun burung terbang dengan bebasnya
Hiduplah merdeka
Dengan bahagiamu
Karena aku akan menghampirimu..
Sayangku
“Aku yakin ini adalah pesan bagas untukku. Aku yakin dia merasakan apa yang aku rasakan. Tapi kenapa dia tak pernah bicara?” tanya Mira pada Ella yang membaca naskah itu.
“Entahlah, aku bingung kenapa kau jatuh cinta pada model laki kaya gitu.”
“Dia itu berbeda. Dia itu unik dan yang paling membuatku gila adalah sorot matanya yang tajam itu seperti elang yang menyambar mangsanya. Membuatku mabuk seperti ini.” Jelas Mira.
“Iya tapi mana ada cinta abu-abu? Harus ada salah satu yang bicara.” Sahut Ella.
Sehari, dua hari, sampai seminggu Mira tidak kuat menahan perasaanya pada Bagas, akhirnya dia menemui Bagas dan membicarakan sesuatu di taman dekat kampusnya.
“Ada apa Mira?” Tanya bagas singkat.
“Em, em, aku ingin mengatakan sesuatu yang serius padamu” Sambung Mira terbata-bata karena grogi.
“Maaf, Mir, hari ini aku ada ujian. Jadi besok saja. Oke?” Sambung Bagas meninggalkan Mira sendirian di taman.
“Aku mencintaimu.” Teriak Mira.
Bagas hanya menghentikan langkahnya sebentar dan kemudian berjalan meninggalkan Mira. Mira hanya menangis tersedu-sedu di taman karena apa yang diungkapkannya sia-sia. Ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan.
Keesokan paginya, dia dipanggil ayah dan ibunya untuk pulang ke rumah dari kosnya.
“Tadi ada seorang pria yang melamarmu nak, dia terlihat anak baik, ayah bisa mengetahui betapa keseriusannya dari kata-katannya.” Kata ayahnya.
Mira mendengarkan kata-kata ayahnya dengan pilu tak bersemangat.
“Maaf ayah, Mira belum ingin menikah, hari ini aku kurang enak badan dan ingin istirahat di kamar dulu.” jelas Mira kemudian meninggalkan ruangan tersebut.
Namanya Bagas.” Sahut ibunya.
Mendengar nama itu hatinnya langsung bergejolak, wajahnya kembali ceria dan matannya berbinar-binar.
“Benarkah itu, Bu?”
“Iya benar.”

Cerpen

eutamaan Sedekah
“Bu, hari ini barang dagangan Bapak hanya sedikit yang laku. Hanya segini yang bisa Bapak berikan pada Ibu.” Sambil memberikan uang kepada istrinnya untuk kebutuhan rumah tangga.
“Iya Pak. Nda papa yang penting Bapak sudah berusaha dan selebihnya ini adalah rejeki dari Tuhan.”
Keesokan harinya, si suami berangkat bekerja dengan membawa barang dagangannya ke pasar. Di perjalanan ia bertemu dengan nenek tua yang kebingungan di jalan.
“Ada apa nek?” Tanya pak Bejo menghampiri nenek tua tersebut.
“Nak, bolehkah saya meminta uang? Saya ingin pulang tapi tak ada ongkos.” Pinta nenek lirih kepada Pak Bejo.
“Uangku juga mepet, dagangan dari kemarin gak laku, untuk makan saja kadang masih kurang, ah tapi gak papa. Kata pak ustad sedekah bisa melancarkan rejeki, bismillah saja.” Gumamnya dalam hati.
“Baiklah, Nek, ini ada uang segini buat naik bis nenek sampai tujuan ya. Biar saya antar sampai terminal.” Ucapnya sambil mengantar nenek tersebut menuju terminal.
“Terima kasih nak, semoga rejekimu selalu lancar.”
“Amin, Nek”.
Setelah mengantar nenek tersebut, Pak Bejo kembali ke pasar untuk menjual dagangannya. Sesampainya di pasar, ada seorang pembeli yang memborong dagangannya sampai habis.
“Alhamdulillah rejeki memang tak ke mana. Memang sedekah bisa melancarkan rejeki.” Gumam Pak Bejo bersyukur.

Cerpen

Scrub Gula Pasir
Di siang hari, Keke sedang berbincang – bincang dengan Rosa dengan begitu asyiknya.
“Ros, menurutmu Dion itu suka tipe cewe yang seperti apa sih?”
“Em, apa ya? Setahuku dia gak muluk-muluk sih, suka sama cewe yang alami apa adannya.” Jelas Rosa.
“Jadi gak suka sama cewe bergincu gitu dong?” Tanya Keke.
“Ya seperti itu mungkin.”
“Lalu apa dong yang membuat bibir merah tanpa lipstik?”
“Coba saja pake scrub gula pasir setiap malam, bibir akan merah merona secara alami.”
“Oya?”
”Baiklah akan kucoba nanti malam demi mendapat cinta sang pangeran. Hahaha.”
“Seminggu lagi ada acara festival tuh di kampus, coba saja scrub-an rutin setiap malam.” Sambung Rosa.
“Benar juga ya. Nanti harus tampil maksimal di depan sang pangeran.” Tukas Keke mengiyakan. Beberapa hari sudah lewat. Di hari sebelum acara, Keke tampil seperti yang dikatakan Rosa. Ketika melihat Keke, Rosa terkaget-kaget.
“Ada apa dengan bibirmu? Kenapa merah sekali? Berapa kilo gula yang kau gunakan? Itu sensual apa bonyok ya?” Tanya Rosa terheran.
“Ini akibat gigitan semut setiap malam tau, sampai sesensual dan semerah ini, benar-benar pengorbanan.” Jawab Keke.
“Oh My Good”.

Cerpen

Wirausaha
Yola adalah mahasiswi lulusan pertanian yang memilih berwirausaha daripada bekerja kantoran. Uniknya, yang dia jual adalah produk olahannya sendiri yang dia racik dari penelitian yang dia lakukan di kampus. Produk yang ia jual adalah sambal dengan campuran rumput laut yang ekonomis dan sehat.
Awalnya dia memasarkan di kalangan teman kuliahnya sampai dosen dan staf kampus. Hasil risetnya masuk dalam kategori produk riset terbaik tahun 2017. Selain hargannya yang relatif terjangkau sesuai dengan kantong mahasiswa, produknya juga menyehatkan.
“Yol, apa sih yang membuatmu lebih suka berwirausaha? Padahal kamu termasuk mahasiswa berprestasi loh, bisa masuk perusahaan manapun dengan mudah bahkan tanpa tes. Apalagi produk sambalmu itu kamu jual dengan harga terjangkau, bagaimana kamu bisa meraih keuntungan?” Tanya salah satu temannya penasaran.
“Iya memang, aku bisa saja menjual produkku ini dengan harga tinggi jika aku mau. Pasti juga laku. Apalagi bagi orang yang paham kesehatan. Aku juga bisa saja bekerja di perusahaan bonafit dengan gaji tinggi, bisa saja, tapi mohon maaf teman, aku kuliah tinggi- tinggi bukan untuk uang atau balik modal dari seluruh biaya yang aku keluarkan. Aku bahagia jika pekerjaanku bisa bermanfaat untuk orang lain baik dari segi biaya dan kesehatan mereka.” Jelas Yola.
Mendengar penjelasan Yola, temannya langsung terdiam.

Cerpen

Rajin Belajar
Hari Senin yang cerah. Setelah anak-anak upacara bendera, mereka menuju kelasnya masing masing untuk mendapat mata pelajaran dari guru. Hari ini ada mata pelajaran matematika, Bahasa indonesia, Bahasa Jawa, dan PPKN.
Mata pelajaran pertama adalah matematika. Ibu guru menyuruh untuk mengerjakan halaman 5 sampai 6. Suasana kelas nampak hening ketika para siswa sedang mengerjakan soal. Kemudian setelah selesai, bu guru berpesan untuk mempelajari materi perkalian dan pembagian dengan soal cerita karena sewaktu-waktu bisa diadakan tes dadakan.
Setelah selesai mendapat pelajaran di sekolah, para siswa pulang. Tika, Dwi, dan Rima pulang bersama jalan kaki karena jarak rumah mereka yang tak jauh dari sekolahan.
“Habis makan siang nanti kita bermain yuk. Di rumahku ada boneka baru yang dibelikan ibuku dari Bandung.” Pinta Rima pada kedua sahabatnya.
“Asyik.” Ucap Dwi dengan penuh kegembiraan.
“Gimana, Tik, kamu bisa ikut tidak?”
“Aku tidak ikut saja. Mau belajar di rumah karena tadi kan ibu guru berpesan untuk belajar karena siap-siap jika ada tes dadakan.” Sanjang Tika dengan polosnya.
Sesampai di rumah masing-masing, Tika langsung ganti baju, makan siang, solat, kemudian istirahat siang sehingga malamnya dia bisa belajar dengan tenang dan konsentrasi. Sesekali dia bertanya kepada kakaknya jika kurang paham dengan materi di buku.
Sedangkan Dwi dan Rima bermain boneka sampai larut sehingga tidak sempat mempelajari materi. Keesokan harinnya mereka berangkat bersama dan sesampai di kelas ternyata memang ada tes dadakan. Dwi dan Rima merasa kesulitan dalam mengerjakan soal dan akhirnya nilainya jelek sehingga harus mengulang tes susulan.
Lain halnya dengan Tika. Dia mendapat nilai terbaik di kelas karena dia sudah belajar dengan rajin sesuai nasehat gurunya. Ibu guru meminta agar Dwi dan Rima belajar dengan temannya, Tika.
“Wah, Tik, selamat ya, nilaimu 10. Besok kita ikut belajar denganmu ya.” ucap Rima pada Tika.

Cerpen

Baik Luar Dalam
“Ra, ada Sinta tu di depan nyariin kamu, ditemuin gih. Dah nungguin dari tadi.” Sahut Tina pada Rara yang sedang mengerjakan tugas sekolah di rumah Rara.
“Bi, bilang aja aku gak ada, lagi diluar atau di mana gitu.” Pinta Rara pada Bi Inah yang bekerja di rumahnya.
“Iya, Non.”
“Kenapa kamu kaya gitu sama Sinta? Dia sudah datang jauh-jauh tapi malah kamu usir. Dia anak baik lho, Ra.”
“Iya dari luarnya memang baik, manis, ramah. Tapi apa hanya itu saja kamu mengukur sifat seseorang? Dari luar memang manis. Tapi dalamnya pahit.”
“Pahit gimana?”
“Dia sering ngomongin keburukan temannya sendiri di belakang. Banyak pokoknya Tin, yang tidak bisa aku jelaskan.”
“Lihatlah kamu ini. Judes, ceplas-ceplos sama aku. Tapi setidaknya hatimu tulus, Tin, bukan baik di luar tapi dalamnya busuk. Aku gak butuh tampilan luar orang dalam berteman.” Jelas Rara.

Cerpen

Trauma
Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
“Silakan masuk.” Sambung Pak Toni dari dalam ruangan.
“Maaf, Pak Toni ada, Pak?” Tanya seorang pemuda yang dipanggil interview panggilan pekerjaan.
“Engga, silakan keluar!“
“Baiklah.”
“Di mana Pak Toni? Kenapa OB yang berada di dalam?” Tanya pemuda itu pada petugas di luar ruangan.
“Ya yang di dalam tadi itu Pak Toni. Dia memang begitu, suka berpura – pura berpenampilan seperti OB untuk mengetes karyawannya.” Ia menjelaskan.
“Maksudnya?”
“Ya kamu gak lolos hari ini, memang begitu Pak Toni. Dahulu dia pernah trauma dengan beberapa karyawannya karena materi.”